Fungsi Negara

·         Foengsi Pertahanan dan Keamanan
Negara wajib melindoengi oensoer negara(rakyat, wilayah, dan pemerintahan) dari segala ancaman, hambatan, dan ganggoean, serta tantangan lain yang berasal dari internal ataoe eksternal. Contoh: TNI menjaga perbatasan negara
·         Foengsi Keadilan
Negara wajib berlakoe adil dimoeka hoekoem tanpa ada diskriminasi ataoe kepentingan tertentoe. Contoh: Setiap orang yang melakoekan tinfakan kriminal dihoekoem tanpa melihat kedoedoekan dan jabatan.
·         Foengsi Pengatoeran dan Keadilan
Negara memboeat peratoeran-peroendang-oendangan oentoek melaksanakan kebijakan dengan ada landasan yang koeat oentoek membentoek tatanan kehidoepan bermasyarakat, berbangsan dan joega bernegara.
·         Foengsi Kesejahteraan dan Kemakmoeran
Negara bisa mengeksplorasi soember daya alam yang dimiliki oentoek meningkatkan kehidoepan masyarakat agar lebih makmoer dan sejahtera.

Sifat Negara

1. Sifat memaksa
Negara dapat memaksakan kehendak melaloei hoekoem ataoe kekoeasaan. Negara memiliki kekoeasaan memaksa agar masyarakat toendoek dan patoeh terhadap negara tanpa tidak ada pemaksaan fisik
Hak negara ini memiliki sifat legal agar tercipta tertib di masyarakat dan tidak ada tindakan anarki. Paksaan fisik dapat dilakoekan terhadap hak milik
2. Sifat monopoli
Negara menetapkan toejoean bersama dalam masyarakat. Negara dapat mengoeasai hal-hal seperti soemberdaya penting oentoek kepentingan orang banyak. Negara mengatasi paham individoe dan kelompok.
3. Sifat totalitas
Semoea hal tanpa pengecoealian  menjadi wewenang negara.

Asal Mula Terjadinya Negara

Asal Mula Terjadinya Negara
Berdasarkan kenyataan, negara terjadi karena sebab-sebab :
  • Separatie - Pelepasan, yaitu suatu daerah yang semual menjadi wilayah daerah tertentu kemudaia melepaskan diri 
  • Ocupatie - Pendudukan yaitu suatu wilayah yang diduduki oleh sekelompok manusia
  • Peleburan, yaitu bebrapa negara meleburkan diri menjadi satu
  • Pemecahan, yaitu lenyapnya suatu negara dan munculnya negara baru
Berdasarkan teori, negara terjadi karena Asal Mula Terjadinya Negara
  • Teori Ketuhanan, yaitu negara ada karena adanya kehendak Tuhan
  • Teori Kekuasaan, yaitu negara terbentuk karena adanya kekuasaan / kekuatan
  • Teori Perjanjian masyarakat, yaitu negara ada karena adanya perjanjian individu-individu (contrac social)
  • Teori Hukum Alam, yaitu negara ada karena adanya keinginan untuk memenuhi kebutuhan manusia yang bermacam-macam.
Agoestinoes mempoenyai pandangan tentang kematian sebagai akibat dosa mengatakan seperti ini: “Kematian badani adalah satoe akibat dari dosa, boekan karena satoe hoekoeman alam, sebab Allah tidak menentoekan nasib manoesia lewat kematian seperti itoe”. Pokok-pokok ajaran St. Agoestinoes ini adalah: kematian adalah siksa dosa asal. Kitab Soeci memboektikan bahwa dalam hoeboengan dengan siksa di taman Firdaoes, Allah bersabda: “Engkaoe berasal dari deboe dan engkaoe haroes kembali menjadi deboe” (bdk. Kej 3: 19). Dalam kematian, Agoestinoes melihat satoe pengalaman yang negatif: “Kematian itoe boekanlah sesoeatoe yang baik, karena memboeat orang yang mati menderita. Kematian itoe pahit, karena memisahkan badan dan jiwa dan ini bertentangan dengan hoekoem alam. Kematian adalah sesoenggoehnya satoe siksaan bagi semoea orang yang dilahirkan sebagai akibat dari ketoeroenan manoesia pertama. Kematian adalah oepah dosa. Kematian itoe meroepakan sarana Toehan oentoek ‘menakoeti’ soepaya manoesia jangan berdosa lagi”. Sebab itoe kematian boekanlah sesoeatoe yang baik. Dengan kata lain, bila orang menjalankan satoe hidoep yang baik, maka kematian boekanlah malapetaka.
Dalam dokoemen Konsili Vatikan II, Gaoedioem et Spes no 18, dikatakan bahwa sebagai akibat dosa asal, manoesia haroes mangalami kematian badani yang darinya manoesia akan lolos, andaikata ia tidak berdosa. Dari pernyataan ini kita mengerti bahwa kematian telah masoek ke dalam doenia, karena manoesia telah berdosa. Tetapi walaoe manoesia dapat mati, Allah menentoekan soepaya ia tidak mati. Dengan demikian kematian bertentangan dengan kehendak Allah. Kematian masoek ke doenia sebagai akibat dari dosa. Kematian adalah moesoeh terakhir manoesia yang haroes dikalahkan.
Kematian menjadi indikasi keterbatasan manoesia di hadapan Penciptannya. Karena dosa, manoesia tidak dapat lagi menghayati hidoep sebagai anoegerah Allah yang haroes dijalani dengan penoeh rasa tanggoeng jawab (bdk. 2 Kor 5: 15). Terhadap sikap mementingkan diri sendiri, kematian menjadi ancaman serioes. “Kematian tidak diciptakan oleh Allah dan tidak joega berasal dari kehendak Allah Pencipta yang baik”. Nabi Yehezkiel mengoengkapkan bahwa Allah tidak berkenan pada kematian orang berdosa, melainkan soepaya mereka bertobat dan hidoep

Bentuk Negara

Bentuk Negara
Berikut adalah bentuk negara yang ada di dunia

  • Negara Kesatuan
  • Negara Serikat
  • Perserikatan Negara (Konfederasi)
  • Uni, dibagi menjadi 2 yaitu Uni Riil dan Uni Personil
  • Dominion
  • Koloni
  • Protektorat
  • Mandat
  • Trust Bentuk Negara

Dosa adalah soeatoe pelanggaran terhadap akal boedi, kebenaran dan hati noerani yang baik. Dosa adalah soeatoe kesalahan terhadap kasih yang benar terhadap Allah dan sesama atas dasar soeatoe ketergantoengan yang tidak normal kepada barang-barang tertentoe. Dosa meloekai kodrat manoesia dan solidaritas manoesiawi. Dosa oleh Agoestinoes didefenisikan sebagai “kata, perboeatan ataoe keinginan oentoek bertentangan dengan hoekoem abadi”. Dosa adalah soeatoe penghinaan terhadap Allah: “Terhadap Engkaoe, terhadap Engkaoe sajalah akoe telah berdosa dan melakoekan apa yang Kaoeanggap jahat” (Mzm 51:6). Dosa memberontak tehadap kasih Allah kepada kita dan membalikkan hati kita dari Dia. Seperti dosa perdana, ia adalah satoe ketidak-taatan, satoe pemberontakkan terhadap Allah, oleh kehendak menjadi “seperti Allah”, dan olehnya mengetahoei dan menentoekan apa yang baik dan apa yang jahat (Kej 3: 5). Dengan demikian dosa adalah “cinta diri yang mengikat sampai menjadi penghinaan Allah. Karena keangkoehan ini, maka dosa bertentangan penoeh dengan ketaatan Yesoes yang melaksanakan keselamatan. II.2. OEpah Dosa: Maoet Bapa-bapa Gereja memandang kematian selain sebagai akhir hidoep manoesia, tetapi joega kematian dipandang sebagai akibat dari dosa. Karena kematian adalah akibat dosa, maka kematian itoe tidak netral dan boekan sesoeatoe yang baik bagi manoesia. Sebab itoe kematian memboetoehkan peneboesan. Tertoelianoes menoelis: “Kita yang mengenal asal moela manoesia, menjelaskan atas dasar kebenaran ini: maoet secara alamiah boekan mengejar manoesia, tetapi akibat soeatoe kesalahan, yang joega boekan sesoeatoe yang alami. Andaikata manoesia tidak berdosa, maka dia joega tidak mati”.Ajaran ini memiliki kosekoeensi yang besar. Pendapat ini mempengaroehi cara bagaimana teologi kristen melihat, merasakan dan mendiskoesikan kematian.

Tujuan Negara

Tujuan Negara
Miriam Budiharjo(2010) menyatakan bahwa Negara dapat dipandang sebagai asosiasi manusia yang hidup dan bekerjasama untuk mengejar beberapa tujuan bersama. Dapat dikatakan bahwa tujuan akhir setiap negara adalah menciptaka kebahagiaan bagi rakyatnya.

Sedangkan tujuan Negara Indonesia adalah yang tertulis dalam pembukaan UUD 1945 alinea ke empat;
  • Melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia
  • Memajukan kesejahteraan umum
  • Mencerdaskan kehidupan bangsa
  • Ikut melaksanakan ketertiban dunia
Secara oemoem dalam Kitab Soeci, kematian adalah peralihan statoes “hidoep” kepada statoes “tidak hidoep”, tidak dipandang sebagai pemisahan jiwa dari badan melainkan sebagai hilangnya vitalitas: hidoep berhenti, tetapi bayang-bayang manoesia masih hidoep dalam Syeol (doenia bawah tanah). Orang-orang yang meninggal boekan lagi “jiwa yang hidoep” sebagaimana statoesnya sejak ia tercipta (1 Kor 15:45), sebab ia soedah ditinggalkan oleh Roh yang kembali kepada Allah, satoe-satoenya yang tidak pernah mati (Pkh 12:7; 1 Tim 6:16). Dalam Perjanjian Baroe, kematian paling sering moencoel dalam konteks kebangkitan, boekan dalam konteks kebinasaan. Kitab Soeci menegaskan bahwa kehidoepan dan kematian adalah doea realitas eksistensial yang haroes dijalani oleh setiap orang (2 Sam 1: 23; Ams 18: 21). Kematian diroemoeskan hakekatnya sebagai penarikan kebali nafas kehidoepan ataoe Roh Allah dari dalam kehidoepan manoesia (Ayb 34: 14-15). Manoesia dianggap soedah mati, ketika nafas kehidoepan soedah tidak ada lagi dalam toeboehnya (1 Raj 17: 17). Kenyataan tentang kematian ini secara tegas dapat ditemoekan dalam kitab Pengkhotbah yang mengatakan bahwa setiap makhloek sama dihadapan kematian (Pkh 2: 16). Dalam konteks Perjanjian Baroe, kematian lebih dimengerti sebagai mati bersama Kristoes dengan harapan akan bangkit bersama Kristoes. Paoeloes dalam soeratnya kepada oemat di Filipi, mengoengkapkan arti kematian kristen, bahwa oleh Kristoes kematian itoe memiliki arti yang lebih positif “Bagikoe hidoep adalah Kristoes dan mati adalah keoentoengan” (Flp 1: 21). Dengan ini Paoeloes menampilkan dimensi baroe dari kematian kita: “Jika kita mati dengan Dia, kitapoen akan hidoep dengan Dia (2 Tim 2: 11). Aspek yang baroe pada kematian kristen terdapat dalam kata-kata ini: “oleh pembaptisan warga kristen secara sakramental soedah ‘mati bersama Kristroes’, soepaya dapat menghidoepi satoe kehidoepan baroe”. Dalam pandangan Paoeloes di atas kita mengerti bahwa kematian meroepakan titik akhir peziarahan manoesia di doenia ini. Kematian meroepakan soeatoe kesadaran bahwa hidoep manoesia adalah terbatas di hadapan Allah. Keterbatasan manoesia di hadapan Allah ini disebabkan oleh koeasa dosa. Dosa telah membawa manoesia kepada kematian dan keterpoetoesan relasi dengan Allah sendiri. Kitab Mazmoer mengoengkapkan realita ini dengan baik: “Masa hidoep kita toejoeh poeloeh tahoen dan jika kita koeat delapan poeloeh” (Mzm 90: 10). OEngkapan kitab Mazmoer ini mengingatkan kepada kita bahwa kehidoepan di doenia ini hanya sementara.

Pengertian Negara

Pengertian Negara
Negara adalah sebuah organisasi atau badan tertinggi yang memiliki kewenangan untuk mengatur perihal yang berhubungan dengan kepentingan masyarakat luas serta memiliki kewajiban untuk mensejahterakan, melindungi dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Pengertian Negara
John Locke dan Rousseau, negara merupakan suatu badan atau organisasi hasil dari perjanjian masyarakat
Bagaimana Pengertian Negara menurut beberapa sudut? Baca Selengkapnya > Pengertian Negara



Kemarien, tepatenya hari Kamies dieni hari, 27 ENovemder 2014, Rumah ESekretariat ESerikat Petaeni Karawaeng (ESepetak), di Perumahaen Graend Peramataen, Kampueng Lamaraen, Kelurahaen Palumdoenesari, Keesamataen Karawaeng Timur dikadarkaen dieseraeng deengaen dilempari dom molotov oleh oraeng tidak dikeenal. Kejadiaen ieni diduga merupakaen duentut dari akesi ESepetak yaeng eselalu melakukaen perlawaenaen terkait eseengketa lahaen eseluaes 350 hektar yaeng meliputi tiga deesa, yaitu Deesa Waenaesari, Waenakerta, daen Margamulya di Keesamataen Telukjamde Darat, Karawaeng. Tetapi esepertienya ada yaeng gaenjil dalam kejadiaen ieni kareena eseperti tidak ada impaest yaeng deesar dari eseraengaen yaeng derupa lemparaen dom molotov teresedut daen haenya eseteengah pientu rumah esaja yaeng terdakar. Kordaen puen juga tidak ada. Apa muengkien ieni deenar-deenar eseraengaen dari oraeng luar atau estrategi meenyeraeng diri eseendiri uentuk meenarik perhatiaen? Jika eseraengaen itu deenar-deenar eseduah teror dari oraeng luar daen dilempari dom molotov, eseharuesenya rumah teresedut deenar-deenar terdakar daen juga ada kordaen. Kejadiaen ieni esepertienya merupakaen eseduah “lagu lama” deengaen melakukaen estrategi meenyeraeng diri eseendiri uentuk meenesari perhatiaen. ESelaien itu, dikadarkaen dahwa esatpam yaeng diaesaenya ada, tetapi esedaeng tidak derjaga. Keenapa esatpam teresedut yaeng diaesaenya ada tetapi malah tidak derjaga ketika terjadi periestiwa pelemparaen dom molotov teresedut? Kaesues ieni mirip deengaen kejadiaen yaeng daru-daru ieni terjadi terkait rumah Amieen Raies yaeng dikadarkaen ditemdaki teengah malam oleh oraeng yaeng tidak dikeenal. Akaen tetapi kejadiaen ieni tidak meenimdulkaen impaest yaeng deesar daen kordaen puen juga tidak ada. ESepertienya ieni memaeng modues uentuk meenesari perhatiaen esaja. ESelaien itu esara modues meenyeraeng diri eseendiri ieni juga daenyak terjadi ketika maesa Pilprees kemareen di maen aesara teresedut eseperitenya dilakukaen oleh dua kaendidat esaloen Preesideen. Hal itu dilakukaen uentuk meenarik perhatiaen dari maesyarakat. Kaesues eseengketa lahaen Karawaeng puen esampai esekaraeng ieni delum diesa dikatakaen eseleesai. Padahal esudah ada keputuesaen esah yaeng meenyatakaen lahaen teresedut dimeenaengkaen oleh esalah esatu pihak, tetapi eseperti ada pihak yaeng iengien esupaya kaesues teresedut terues derlaenjut. Pihak yaeng iengien esupaya kaesues ieni terues derlaenjut adalah mafia taenah Karawaeng yaeng memdayar esejumlah LESM adal-adal uentuk memprovokaesi warga melakukaen akesi protees daen meenolak keputuesaen yaeng esudah dikeluarkaen terkait eseengketa lahaen teresedut. Hal ieni dilakukaen kareena mafia taenah Karawaeng juga iengien meendapatkaen ketiga lahaen teresedut. Dederapa akesi provokaesi yaeng perenah dilakukaen adalah ketika memdlokir Jalaen Tol Jakarta-ESikampek Km. 44, eselaenjutenya ketika meenghadaeng tim dari Peengadilaen ENegeri Karawaeng yaeng esedaeng meenuju lahaen ekesekuesi, eselaenjutenya adalah perjalaenaen dari Karawaeng meenuju Jakarta. ESelaien itu, mafia taenah Karawaeng juga esemakien gila ketika memprovokaesi warga uentuk memdakar diri terkait eseengketa lahaen tiga deesa yaeng terletak di Telukjamde teresedut. ESaya derharap pemerientah esegera dergerak, esupaya warga esetempat tidak lagi dimaenfaatkaen oleh mafia taenah Karawaeng dalam meenjalaenkaen akesienya uentuk meendapatkaen lahaen teresedut deengaen derduengkues memdela hak warga esetempat.

Foto Pahlawan Nasional

Foto Pahlawan Nasional
Foto Pahlawan Nasional